Sabtu, 04 Juni 2011

BIS MALAM PENASARAN

buku horror bis malam penasaran Ruben sedang menempuh perjalanan dari Surabaya ke Jakarta dengan menggunakan bis malam. Di tengah perjalanan, saat bis tersebut berhenti di sebuah terminal, seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku bacaan pada semua penumpang. Sesampainya di kursi Ruben: “Bukunya nak? Ada macam-macam nih. Buku silat, cinta-cintaan, agama, dan lain-lain”, ujar sang kakek. Ruben yang kebetulan sedang tidak bisa tidur pun tertarik. “Ada buku misteri atau horor gak kek?” “Oh suka cerita horor yah?”, jawab si kakek. “Kebetulan sisa satu. Pas lagi ceritanya. Tentang bis yang ditinggali banyak arwah penasaran. Judulnya ‘Bis Malam Penasaran’. Serem banget pokoknya.” “Boleh juga tuh. Berapa harganya?” “Seratus lima puluh ribu, nak” “Walah, mahal bener harganya, kek”. “Ya namanya juga buku bagus. Best seller. Semua yang baca buku ini kabarnya sampe syok loh waktu baca endingnya”, si kakek berpromosi ala sales panci. Ruben pun akhirnya mengalah. Uang seratus lima puluh ribu berpindah tangan. Entah kenapa, tepat pada saat ia menyerahkan uang tersebut ke kakek tua, tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar. Angin pun terasa mulai bertiup kencang. Si kakek buru-buru melangkah turun ke bis, namun tiba-tiba berhenti dan menolehkan wajahnya pelan-pelan ke arah Ruben. “Nak”, ujarnya lirih, “apa pun yang terjadi, harap jangan buka halaman terakhir ya. Ingat, apapun yang terjadi. Kalau tidak nanti kamu akan menyesal dan saya tidak mau bertanggung jawab.” Jantung Ruben berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukkan kepala hingga akhirnya si kakek turun dari bis dan menghilang ditelan kegelapan. Singkat cerita, dua jam kemudian, sekitar pukul satu malam, Ruben selesai membaca seluruh buku tersebut. Kecuali halaman terakhir tentunya. Dan memang benar seperti yang dikatakan si kakek penjual, buku itu benar-benar menegangkan dan menyeramkan. Di luar bis yang melaju kencang, hujan turun dengan derasnya. Kilat menyambar bergantian dan terkadang terdengar suara guruh yang menggelegar. Sejenak Ruben melihat berkeliling dan ternyata semua penumpang sudah terlelap. Bulu kuduknya terasa merinding. “Baca halaman terakhirnya gak yah?”, pikir Ruben bimbang. Antara penasaran dengan rasa takut berbaur menjadi satu. Di luar jendela malam tampak makin gelap. “Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!” Dengan tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir dari buku tersebut secara perlahan… Dan akhirnya tampak sebuah lembaran kosong dengan sepotong label di bagian pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Ruben membaca huruf demi huruf yang tercantum: Bis Malam Penasaran Terbitan CV. Buku Horror Garing Harga Pas: Rp 15.000,-

Ngaweur

Hari yang melelahkan, semua terasa menjengkelkan... betul-betul ini dalah ahri dimana aku merasa tidak ingin berlama-lama di kantor ini. Pagi hari aku di mulai dengan ceramah tanpa judul dari bos yang super pemarah, dan gak tau lagi apa sebab dia marah. Sungguh aku taka menyangka baru aja aku tiba di kantor belum lagi motor masih hidup aku dah di semprot omelan yang gag jelas kmana tujuan dan arah marahnya itu. namun dengan kesabaran aku terima aja namnya juga kita cuman bawahan dan gag boleh menantang bosa yang udah marah dengan mata melotot mulut monyong, n berut buncit namun ku harap aja semua itu akan ada hikmanya yang baik. pulang kerumah untuk menghilangkan penat dan lelah, eh tapi malah dapat omelan lagi dari mama n apa. gara-gara kaka yang dari tadi di suruh kerjain sesuatu blom juga dikerjanya, dan ga tau hilang kemana tanpa informasi yang jelas, jadinya aku deh yang di suruh kerja. dan di omelin jg.... setiba malam mulai datang akhirnya aku bisa bersantai ria tidur di atas kasur ku empuk bambu membuat badanku yang lelah ini menjadi sedikit nikmat... di tengah-tengah aku istrhata tiba-tiba aku di kejutkan oleh suara yang samar-samar aku kenal membuat aku terbangun... dan ternyta orang apada ketawa di luar rumah... dalam hati bertanya siapa lagi ni orang yang mengganggu tidurku... aku keliuar pintu dan melongok keluar rumah dan ternyata mereka adalaha... haaaaaaaaaaaaaaantuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

Jumat, 03 Juni 2011

Cobalah

Coba kau pandangi aku pandangi aku dalam terang dan gelap. akan kau temukan suatu jawaban mengapa aku pantas tuk di cintai Coba kau pegang tangan ku ini pegang dalam hangat dan dingin akan kau temukan suatu jawaban mengapa aku mank pantas di pertahankan rindu dan cinta selalu mengiringi cinta dan benci kadang menghias namun antara hati ku dan hatimu akan selalu ada kisah yang aku banggakan boleh saja kau lupakan aku boleh saja kau campakkan aku namun ku yakin cinta dan rindumu akan selalu dan hanya untukku jangan kau egokan dirimu sesungguh hatimu berkata tidak di saat kau ingin melepaskan aku merelakan kepergianku peluklah aku jangan kau ragu karena aku bukanlah hantu ciumlah aku karena aku adalah kisahmu dengar hatimu akan cinta yang telah terpatri dalam kalbu

RATAPAN

Senja mulai tiba bersma tenggelamnya sang mentari
Menyusuri jalan berliku, mencari arti kehidupan,
desahan angin bertiup menambah dingin malam sepi
Untaian kata bersenandung iringi langkah tak bertepi

Sejenak mampir melepas lelah mencari air kehidupan
Merenungkan langkah terlewati akankah ada cerita indah
Dunia seakan bisu melihat jalan tersesat
sesak dalam himpitan asa dan pikiran

Rindu akan hidup damai dan tentram
seakan hanya menjadi cerita dongeng
Dulu kala saat itu akan selalu menghiasi awal kisah
Tak satupun akan bicara
inilah hasil dari perjuangan kita
inilah hasil dari perjalan kita
karena hanya duka dan derita yang telah kita tinggalkan

sebisa apapun kita sembunyikan
akan muncul pula di permukaan